Hari-hari ini, saya sebagai Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat, sekaligus Ketua Umum Jabar Bergerak, terus memantau pelaksanaan Gasibu (Gerakan Nasi Bungkus) yang dilaksanakan dalam rangka mendukung penanganan pandemi Covid-19 di provinsi Jawa Barat.
Gasibu merupakan salah satu di antara sembilan pintu pertolongan bagi masyarakat terdampak Covid-19 yang disediakan oleh pemerintah. Dua di antara kesembilan pintu tersebut merupakan tanggung jawab Provinsi Jawa Barat, yakni Bansos Provinsi dan Gasibu. Tujuh lainnya, merupakan tanggung jawab pemerintah pusat dan kabupaten/kota.
Gasibu memiliki misi yang sangat penting, yakni menghindarkan masyarakat terdampak di wilayah Provinsi Jawa Barat, agar jangan sampai ada yang mengalami kelaparan. Sebagaimana kita ketahui, pandemi Covid-19 telah membawa dampak yang sangat besar di sektor ekonomi. Banyak warga yang pendapatannya menurun, bahkan ada yang hilang samasekali, sehingga cukup banyak keluarga yang terancam rawan pangan.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam melaksanakan Gasibu telah mengirim 100 kg beras kepada setiap desa/kelurahan, agar dapat membantu pengadaan pangan bagi mereka yang membutuhkan. Beras tersebut tidak boleh dibagikan dalam bentuk mentah, sebaliknya harus diolah dan diberikan dalam keadaan siap dikonsumsi.
Konsekuensinya, maka pengadaan dapur umum menjadi sebuah keharusan. Pada gilirannya, ternyata dapur umum ini menjadi aktivitas positif dalam giat kemanusiaan yang melibatkan banyak relawan.
Monitoring terhadap pelaksanaan dapur umum saya anggap sangat penting untuk memastikan agar Gasibu tetap berjalan sesuai yang digariskan, konsisten dan berkelanjutan, sehingga masyarakat tetap mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.
Semoga pandemi ini segera berlalu. Sementara ini, kita beradaptasi dengan kebiasaan baru, sambil tetap memupuk rasa empati dan saling mendukung antar sesama warga.
Sosial media