Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil mengapresiasi PKK Kabupaten Cianjur yang berinisiatif membuka sumbangan sukarela (kencleng).
Hasil kencleng yang mencapai Rp 10 juta itu kemudian disalurkan untuk penanganan COVID-19 di Jabar.
“Gerakan ini bukan gerakan dari pemerintah, tapi dari warga masyarakat. Mereka yang cinta kepada wilayah masing-masing, mereka ikut serta berkontribusi,” kata Atalia saat meninjau Dapur Umum di Desa Limbangsari, Kabupaten Cianjur, Jumat 8 Mei 2020.
Atalia berharap, inisiatif PKK Kabupaten Cianjur dapat memotivasi masyarakat lain untuk ikut berkontribusi menangani permasalahan sosial dan ekonomi akibat pandemi COVID-19.
“Tadi sudah ada sepuluh juta rupiah, ini luar biasa. Dari PKK kabupaten membuat kencleng yang bisa diberikan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat, ini bagus sekali,” ucapnya.
“Mudah-mudahan bisa terus menyebar luas kemana-mana dan kita bisa selesaikan masalah ini bersama-sama,” tambahnya.
Atalia berharap, inisiatif PKK Kabupaten Cianjur dapat memotivasi masyarakat lain untuk ikut berkontribusi menangani permasalahan sosial dan ekonomi akibat pandemi COVID-19.
“Tadi sudah ada sepuluh juta rupiah, ini luar biasa. Dari PKK kabupaten membuat kencleng yang bisa diberikan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat, ini bagus sekali,” ucapnya. “Mudah-mudahan bisa terus menyebar luas kemana-mana dan kita bisa selesaikan masalah ini bersama-sama,” tambahnya.
Ketua TP PKK Kabupaten Cianjur Anita Sincayani melaporkan, kencleng sudah dimulai sejak lama. Menurut ia, tidak ada paksaan bagi anggotanya untuk ikut berkontribusi.
“PKK Kabupaten ini sejak awal kita bikin pos kencleng. Kesukarelaan, berapa saja anggota boleh isi,” katanya.
Anita mengatakan, hasil kencleng tersebut telah digunakan untuk gerakan kemanusiaan, di antaranya membantu operasional program Gerakan Nasi Bungkus (Gasibu) dan menyediakan masker.
“Kemarin itu ada sekitar sepuluh juta lebih, saya anggarkan untuk gerakan nasi bungkus ini dan ada juga untuk beli masker. Masih ada sisa kurang lebih tujuh juta lagi, Insyaallah mungkin akan diatur lagi,” ucapnya.
Masker yang dibeli dari dana kencleng kemudian dibagikan kepada masyarakat di daerah-daerah sekaligus menyosialisasikan cuci tangan pakai dengan sabun sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19.
Sumber: Pikiran Rakyat.
Sosial media